Mengawali postingan pertama saya di kanal ISTANA CINTA, mungkin pembahasan yang paling menarik yang akan saya ulas adalah ledakan cinta.

Karena ada rasa bernama cinta, maka tak jemu-jemu Nabi Adam melanglang buana untuk mencari Hawa, serpihan hatinya yang hilang, serta tulang rusuknya yang lenyap. Indah bukan?

Tapi tunggu dulu, tak selamanya cinta menuai manis berbuah bahagia. Kalian pasti kerap mendengar, tentang kelalukan sepasang muda-mudi yang teramat hina. Semuanya berawal cinta namun dibumbui godaan setan yang terkutuk itu. Awalnya bilang cinta, namun meminta pembuktian yang lebih, ujung-ujungnya di akhir cerita, lahirlah sebuah bayi yang tak diinginkan. Aborsi adalah pilihan. Jadilah mereka sepasang pembunuh yang teramat nista.

Lebih nista dari perilaku Fir'aun yang hanya membunuh bayu lelaki saja. Juga lebih hina dari kelakuan masyarakat Arab Jahiliyah yang malu memiliki bayi perempuan. Namun, zaman sekarang? Belum lagi ketahuan jenis kelaminnya, sang bayi mungil sudah merenggang nyawa.

Lalu salahkah cinta? Rasa-rasanya tak adil jika kita menyalahkan cinta. Hadirnya kita di dunia lantaran adanya cinta diantara dua manusia. Ingat, cinta adalah anugerah Allah SWT. Tiada pernah Allah menganugerahkan sesuatu yang sia-sia. Cinta tidak pernah salah. Dia hadir di tempat yang tepat. Di sini, di Kalbu ini.

Cinta tidak pernah salah. Kerana cinta adalah fitrah, karena cinta datang untuk menjalankan amanah dari Allah Sang Pencipta Cinta.

Lalu siapakah Yang salah? Yang salah adalah sang operator cinta. Dialah Manusia.

Cinta tidak pernah salah. Pada manusia letak kesalahan itu berada. Memperlakukan cinta tidak sebagaimana yang agama tuntukan.

Manusia, datangnya kedunia tidak hanya rupa seonggok tulang berbalut daging dibungkus kulit. Tuhan menciptakan kita dengan begitu sempurna. Selain raga yang begitu menawan, allah juga karuniakan naluri. Saat ada yang mengganggu, menyakiti hati kalian, pasti kalian akan marah. Atau apabila ada pada kondisi tak berdaya, engkau hanya terpekur lalu menangis. Konon inilah ekspresi khas seorang wanita.

Oleh karena itu, sambutlah cinta! Tetaplah dalam koridor agama untuk menjadi operator cinta. Semoga dengan mempersiapkan diri menyambut ledakan cinta. Kita bisa meraih ISTANA CINTA.