Surat Kecil Untuk Ibu [PUISI]
![]() |
| Detadwiana.wordpres.com |
Untuk ibuku,
Aku begitu kangen kepadamu
Lidahku terasa kaku begitu menyebut namamu
Jantungku terasa bergetar ketika kudengar suaramu
Mataku terpesona disaat melihat wajahmu
Tak ingin ku melepas diriku dari pelukan hangatmu
Ku genggam tanganmu sekuat batu
Tak bisa diriku jauh darimu
Kuingin tidur di bawah pangkuanmu
Bercerita kepadamu tentang sekarang diriku
Air matamu adalah polisi diriku
Engkau adalah curahan hidupku
Dan tak ingin diriku lepas darimu
Tapi sekarang aku sudah
dewasa
Engkau yang dulu mengurusiku berharap dapat diurusi olehku
Engkau yang dulu memberiku makan berharap agar engkau diberi
makan olehku
Engkau yang dulu memberiku kasih sayang berharap untuk
mendapatkan kasih sayang dariku
Kini aku sudah dewasa
Pangkuan paha kini bukan darimu
Pelukan hangat kini bukan darimu
Kecupan manis kini bukan darimu
Untuk Ibu,
Dimasa tua rentahmu
Akan kuberimu senyuman
Akan Kuisi hari-harimu dengan belaian kasih
Lebih baik ku meninggalkan pekerjaanku daripada jauh darimu
Karena aku tahu bahwa tidak lama lagi engkau akan meninggalkanku
Aku tidak akan pernah
mendapatkan rintihan manismu
Aku tidak akan pernah menemukan kasihmu
Pengorbananmu disaat aku susah
Pembelaanmu disaat aku terkena masalah
Perlindunganmu disaat aku mendapat bahaya
“Jangan dulu meninggalkan diriku, wahai Ibu”
Karya:
Muh. Aldy Jabir
Maros,
6 Januari 2014 M / 4 Safar 1947 H

0 comments